Rabu, 02 November 2016

Manusia Makhluk Sosial

Dan sekarang saya akan membahas tentang manusia makhluk sosial. Sebelum kita membahas lebih rinci tentang itu sebaiknya kita mengetahui apa definisi manusia dulu ya, manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Dan manusi itu tidak bisa mencapai sesuatru tanpa orang lain.Dan maka dikatrakan manusia makhluk sosial.
Sebagai seorang muslim Allah swt selain memerintahkan kita untuk bertaqwa (menjalankan perintah serta menjauhi larangan) kepada-Nya Allah swt memerintahkan kita untuk beramar ma’ruf nahi munkar. Seperti firman Allah swt dalam Surat Ali Imran 110 :
” Kalian adalah umat terbaik yang dihantar di tengah – tengah manusia untuk mengajak kepada kebaikan serta mencegah kepada kemungkaran dan beriman kepada Allah ..”.
Perintah beramar ma’ruf nahiy mungkar (dakwah) ini tidaklah serta merta dilakukan secara individu. Amar ma’ruf nahiy mungkar ini dilakukan secara bersama – sama berkelompok dan tidak sendirian. Seperti ibarat seekor serigala tidak akan serta merta berani memakan segerombolan besar domba, sedangkan serigala akan langsung menerkam kambing yang sendirian.
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung” Ali Imran : 104.
“kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” Al ‘Ashr : 3.
Manusia selain sebagai makhluk individu juga merupakan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial,manusia tidak bisa berinteraksi sendirian melainkan dengan orang lain. maka dari itu manusia membutuhkan lawan dari interaksinya yaitu orang lain. Dan jika sudah ada lebih dari satu orang maka kita akan bisa memulai interksi itu. dan dari sinilah kita bisa simpulkan bahwa manusia itu adalah makhluk sosial bukanlah makhluk individu karena manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain.

Adapun Kewajiban-Kewajiban manusia, sbb:
1. Menghilangkan gangguan-gangguan pada diri sendiri.

Berbicara tentang hal diatas pasti semua orang didunia ini tidak akan mau adanya gangguan maka dari itu kita mulai sekarang harus bisa menjaga sikap agar tidak diganggu orang lain. Jika kita diganggub oleh orang lain berarti kita itu akhlaknya belum baik, dan sebaiknya kita harus memperbaiki perilaku dahulu agar tidak dapat gangguan dari orang lain.

2. Berlaku baik terhadap orang lain.

pada hakekatnya berlaku baik terhadap orang lain itu wajib ya. karena Allah menyukai orang-orang yang baik perilakunya,taqwanya dan lain sebagainya meskipun orang lain itu tidak baik kepada kita. kita diamkan saja orang - orang yang seperti itu jangan lah kita sekali-kali membalasnya biarkan saja Allah yang membalas.

Dalam dalil hadits Nabi dijelaskan :

انّ من شرالنّاس من بتركه النّاس اتقاء فحشه. رواه بخارى ومسلم

Artinya : Sesungguhnya di atara seburuk-buruk manusia ialah orang yang ditinggalkan orang lain karena kejahatannya, (HR. Bukhari-Muslim)

Islam mengajarkan perihal pencapaian kesejahteraan dan perdamaian dalam hidup bermasyarakat baik antara perorangan maupun secara berkelompok. Oleh sebab itu orang Islam harus mampu menjadi pelopor dalam pembinaan perdamaian yang menuju ketentraman bagi masyarakat.

Dalam hadits Nabi diriwayatkan :

Artinya : hindarilah prasangka, karena prasangka itu adalah berita yang paling bohong. Jangan saling mencari keburukan-keburukan orang, jangan suka mengorek-korek rahasia orang lain, jangan saling menyaingi, dan jangan saling membenci, dan jangan saling marah dan jangan saling acuh tak acuh, Jadilah kamu semua sebagai hamba Allah yang bersaudara. (HR. Bukhari-Muslim)
Kemudian pada akhir dari hadits ini, dijelaskan :

انّ الله لاينظر الى صوركم واموالكم ولكن ينظر الى قلوبكم واعمالكم . رواه بخارى ومسلم

Artinya : Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan hartamu. Tetapi Allah melihat pada hati dan amalmu.


Daftar Pustaka
http://islamiwiki.blogspot.co.id/2014/09/pandangan-islam-kewajiban-manusia.html?m=1#.WBq7rbqwrqA
htthttp://islamiwiki.blogspot.co.id/2014/09/pandangan-islam-kewajiban-manusia.html?m=1#.WBq7rbqwrqAps://www.google.com/search?hl=en-US&source=android-browser&biw=360&bih=349&ei=WroaWPHZGMbovgS5hZSwDw&q=Manusia+makhluk+sosial+menurut+islam&oq=Manusia+makhluk+sosial+menurut+islam&gs_l=mobile-gws-serp.3..0i30k1j0i8i30k1l2.134350.137004.0.138199.15.15.0.0.0.0.875.4689.0j9j4-1j1j3.14.0....0...1c.1.64.mobile-gws-serp..9.6.820...0i7i30k1j0i8i7i30k1._vgy4-GQAVw

Bisnis Islami

Sekarang saya akan membahas tentang Bisnis Islam. Sebelum saya membahas lebih rinci tentang ini sebaiknya kita harus mengetahui dulu apa itu definisi bisnis islam definisinya adalah segala bentuk bisnis yang dibatasi oleh cara mendapatkan dan memberdayakan harta agar selalu halal dan menolak hal-hal yang bersifat haram. Di dalam Agama Islam sangatlah menganjurkan setiap umat untuk selalu bekerja. Tidak ada satu kata pun yang menyebut bahwa orang Islam yang beriman itu disarankan untuk menjadi pengangguran karena hal tersebut merupakan perilaku syaitan. Rasululllah Muhammad SAW bersabda di dalam dalam suatu haris yang artinya bahwa bekerja mencari rejeki yang halal merupakan kewajiban, setelah kewajiban ibadah. (HR. Ath Thabrani dan Baihaqi).

Hadis ini kemudian diperkuat dengan firman Allah dalam surah al-A’raff ayat 10:
ولقدمكنكمفىالارضوجعلنالكمفيهامعابشقليلاماتشكرون (١٠)
Artinya: “Sesungguhnya, Kami menempatkan kalian sekalian di muka bumi dan Kami memberikan kalian di bumi itu (sumber) penghidupan."

Bisnis utama kita adalah berbisnis dengan Allah. Kita rida kepada Allah. Allah pun rida kepada kita. Kita "menjual" jiwa raga dan harta kita dengan rida berjuang di jalan Allah. Allah pun "membeli"nya dan rida memberikan "surga"-Nya kepada kita.

Etika Bisnis Islami

Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Islam itu sendiri merupakan sumber nilai dan etika dalam segala aspek kehidupan manusia secara menyeluruh, termasuk wacana bisnis. Islam memiliki wawasan yang komprehensif tentang etika bisnis. Mulai dari prinsip dasar, pokok-pokok kerusakan dalam perdagangan, faktor-faktor produksi, tenaga kerja, modal organisasi, distribusi kekayaan, masalah upah, barang dan jasa, kualifikasi dalam bisnis, sampai kepada etika sosio ekonomik menyangkut hak milik dan hubungan sosial.
Berikut ini ada 5 ketentuan umum etika berbisnis dalam Islam.
1. Kesatuan (Tauhid/Unity)
Dalam hal ini adalah kesatuan sebagaimana  dalam konsep tauhid yang memadukan keseluruhan aspek-aspek kehidupan muslim baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial menjadi keseluruhan yang homogen, serta mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh.
Dari konsep ini  islam menawarkan keterpaduan agama, ekonomi, dan sosial demi membentuk kesatuan. Atas dasar pandangan ini pula maka etika dan bisnis menjadi terpadu, vertikal maupun horisontal, membentuk suatu persamaan yang sangat penting dalam sistem Islam.
2. Keseimbangan
Islam sangat mengajurkan untuk berbuat adil dalam berbisnis, dan melarang berbuat curang atau berlaku dzalim. Rasulullah diutus Allah untuk membangun keadilan. Kecelakaan besar bagi orang yang berbuat curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain meminta untuk dipenuhi, sementara kalau menakar atau menimbang untuk orang selalu dikurangi.
Kecurangan dalam berbisnis pertanda kehancuran bisnis tersebut, karena kunci keberhasilan bisnis adalah kepercayaan.Dalam beraktivitas di dunia kerja dan bisnis, Islam mengharuskan untuk berbuat adil,tak terkecuali pada pihak yang tidak disukai.
3. Kehendak Bebas
Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis islam, tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif. Kepentingan individu dibuka lebar. Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya.
4. Tanggung jawab
Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia karena tidak menuntut adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas. untuk memenuhi tuntunan keadilan dan kesatuan, manusia perlu mempertaggungjawabkan tindakanya secara logis
Dalam konteks bisnis kebenaran dimaksudkan sebagia niat, sikap dan perilaku benar yang meliputi proses akad (transaksi) proses mencari atau memperoleh komoditas pengembangan maupun dalam proses upaya meraih atau menetapkan keuntungan.
Dengan prinsip kebenaran ini maka etika bisnis Islam sangat menjaga dan berlaku preventif terhadap kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang melakukan transaksi, kerjasama atau perjanjian dalam bisnis. 



Daftar Pustaka
http://bisnislami.blogspot.co.id/?m=1
http://www.islamcendekia.com/2014/12/pengertian-bisnis-dalam-ajaran-syariah-islam-dan-umum.html?m=1
https://www.google.com/search?hl=en-US&ie=UTF-8&source=android-browser&q=bisnis+islami&gws_rd=ssl#gws_rd=ssl&xxri=18

Manusia Makhluk Otonom

Dan sekarang saya akan membahas tentangn manusia makhluk otonom, tetapi disini saya akan banyak membahas tentang nikmat-nikmat Allah untuk manusia
Pengertian nikmat Begitu luas dan Nikmat Allah yang dikaruniakan kepada manusia. Oleh karena itu, sudah sepantasnya manusia berusaha untuk mensyukurinya. Kita baru sadar betapa mahalnya nikmat Allah tatkala nikmat itu dicabut oleh-Nya. Namun, ketika masih ada, kita sering melupakannya. Bahkan, terkadang kita lupa untuk mensyukuri dengan tidak mau beribadah kepada-Nya. Tidak jarang, harta kekayaan menjadi sesembahan baru yang memalingkan kita dari Allah swt Oleh karena itu kita harus bersyukur kepada Allah swt, yang telah memberikan rezeki kepada kita sebagai keperluan hidup kita. maka jikalau kita hitung nikmat Allah, maka kita tidak akan mampu menghitungnya. 
Nikmat Allah untuk Manusia yaitu nikmat hidup. Nikmat hidup itu untuk semua makhluk hidup (tanpa terkecuali) meskipun dia itu tidak menyembah Allah. 
  1. Bersyukur dengan hati
  1. Bersyukur dengan lisan
  1. Bersyukur dengan anggota tubuh
Ada banyak nikmat yang  Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada hamba-hambaNya. Sehingga  bila kita cermati, dalam 24 jam tersebut tak lepas dari nikmat pemberian Allah. Namun sudahkah kita coba merenungkan atas nikmat yang telah diberikan tersebut.
Bila kita coba renungi, maka ada banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita, seperti nikmat sehat sehingga kita bisa menggerakkan anggota badan kita untuk beraktivitas, ada nikmat harta sehingga kita bisa mencukupi semua kebutuhan hidup kita sehari-hari, belum lagi nikmat terbesar yang Allah berikan yaitu nikmat Iman dan Islam, dan bila kita hitung-hitung, pasti kita tidak bisa akan menghitung atas nikmat yang Allah berikan tersebut, hal ini sebagaimana telah Allah Ta’ala jelaskan dalam firmanNya:
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. An Nahl: 18)
Dan apakah diri ini sudah tergolong hamba yang mensyukuri nikmat-nikmat tersebut?
Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan hambaNya untuk senantiasa bersyukur atas nikmat yang diberikan, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar kepada-Nya kalian menyembah.” [QS Al Baqarah: 172]
Di dalam ayat yang lain, Allah ta’ala berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا فَابْتَغُوا عِنْدَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَهُ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Sesungguhnya yang kalian sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepada kalian. Maka mintalah rezki itu di sisi Allah, sembahlah Dia, dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nyalah kalian akan dikembalikan.” [QS Al ‘Ankabut: 17]
Dan sekarang saya akan membahas tentangCara Mensyukuri Nikmat Allah Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Dan caranya adalah dengan melaksanakan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Dan Bersyukur saja tidak cukup hanya dengan ucapan Hamdallah saja, seorang hamba dapat dikatakan bersyukur apabila memenuhi tiga hal, sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah di dalam kitab Al Qaulul Mufid (1/268), yaitu:
Bentuk bersyukur dengan hati adalah dengan meyakini dan mengakui bahwa segala nikmat tersebut adalah semata-mata berasal dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, adapun peran manusia hanyalah sebagai perantara sehingga semua yang terjadi adalah atas izin Allah Ta’ala.
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ
Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)”. (Qs. An Nahl: 53)
Hamba yang bersyukur, maka lisannya akan senantiasa digunakan untuk berdzikir, mengucapkan Alhamdulillah sebagai bentuk pujian atas nikmat Allah yang diberikan, membicarakan kepada orang lain tentang nikmat yang Allah berikan kepadanya adalah sebagai bentuk rasa syukur juga dan pengakuan kepada Allah, bukan dengan tujuan untuk membanggakan diri dan menimbulkan rasa iri kepada orang lain.
Allah ta’ala berfirman:
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
“dan terhadap nikmat Rabbmu, maka hendaklah kamu siarkan.” [QS Adh Dhuha: 11]
Bersyukur dengan anggota tubuh artinya menggunakannya untuk melaksanakan berbagai ketaatan kepada Allah ta’ala dan tidak digunakan untuk kemaksiatan. Matanya ia gunakan untuk memandang hal-hal yang baik, pendengarannya ia gunakan untuk mendengar sesuatu yang bermanfaat, dan anggota badannya ia gunakan untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, melaksanakan perkara-perkara yang telah diwajibkan Allah dan menjaga sunnah-sunnah Rasulullah. Semua fasilitas yang telah Allah berikan ia gunakan untuk ketaatan, menggunakan semua nikmat tersebut untuk beramal shalih beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata.
Dan sekarang saya akan membahas tentang NIKMAT AKAL. Dan dengan adanya akal, hanya manusialah makhluk Allah yang akan dapat menjadi khalifah atau penguasa di muka bumi ini. Dengan adanya akal pula , manusia memiliki nilai beda dengan binatang.  Tapi dengan akalnya pula, manusia yang tidak punya rasa syukur atas nikmat akal tersebut, justru dengan akalnya menjadi perusak di bumi ini demi nafsunya. 

Dan sekarang saya akan membahas tentang NIKMAT HIDAYAH, apalagi kita sebagai muslim harus banyak-banyak besyukur akan nikmat yang telah diberikan kepada kita oleh Allah SWT. Dan yang paling utama itu nikmat hidayah. Apalahi nikmat hidayah ini hanya untuk manusia tertentu saja. dan yang pastinya hanya untuk orang-orang yang benar-benar bertaqwa padanya.

Sehat adalah Nikmat Yang dilupakan karena pada saat sehat kebanyakan orang lupa apa yang harus disyukuri karena pada hakekatnya hanyalah dia yang memberi hidayah kepada kita. sebaliknya jika kita sakit kita pasti akan ingat sekali kepadanya. apalagi pada waktu senggang padahal kita mempunyai waktu itu selama 24 jam dan belum tentu juga dalam waktu senggang yang segitunya kita bisa menghasilkan sesuatu. dan dari hal tersebut mencerminkan bahwa kita tidak bisa menghargai apa yang telah diberikan oleh Allah. 

http://goesdayatfadil.blogspot.co.id/2012/04/nikmat-akal.html http://merayak.blogspot.co.id/2012/03/pengertian.html?m=1