Rabu, 12 Oktober 2016

Perbedaan Kebetulan dan Kebenaran

  Harus kita pahami lebih dahulu bahwa meskipun kebenaran sifatnya lebih sahih, logis, terbukti, terukur dengan parameter yang jelas, bukan berarti bahwa kebetulan atau filasat selalu salah. Malah bisa saja kebetulan dan  filsafat terbukti lebih “benar” dari pada kebenaran yang disusun dengan logika.kebenaran ini sudah ada atau memang sudah ditetapkan oleh allah swt dan kebenaran itu memang benar-benar nyata,karena kebenaran itu sendiri sudah allah yang menetapkan dan kebenran ini tidak dapat di tambah atau dirubah dari aslnya.tetapi beda dengan kebetulan yang datangnya dari pendapat-pendapat seseorang dari mulut ke mulut yang kapan pun itu bisa di tambah atau pun dirubah dari aslinya.kebetulan ini sangatlah beda dengan kebenaran,yang mana dari keduanya memiliki sumber yang berbeda.ada juga kebenaran yang salah seperti kebenaran teori darwin yang menyebutkan bahwa manusia itu keturunan atau evolusi dari kera.itu kebenaan yang salah karena kebenaran manusian itu keturunan dari nabi adam dan siti hawa.          ada beberapa contoh kebetulan dan kebenaran seperti di bawah ini:kebetulan:

·         Kebetulan yang bersifat Pragmatis: Sesuatu (pernyataan) dianggap benar apabila memiliki kegunaan/manfaat praktis dan bersifat fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, Yadi mau bekerja di sebuah perusahaan minyak karena diberi gaji tinggi. Yadi bersifat pragmatis, artinya mau bekerja di perusahaan tersebut karena ada manfaatnya bagi dirinya, yaitu mendapatkan gaji tinggi.
·         Kebetulan yang bersifat Koresponden: Sesuatu (pernyataan) dianggap benar apabila materi pengetahuan yang terkandung didalamnya berhubungan atau memiliki korespondensi dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Teori koresponden menggunakan logika induktif, artinya metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Dengan kata lain kesimpulan akhir ditarik karena ada fakta-fakta mendukung yang telah diteliti dan dianalisa sebelumnya. Contohnya, Jurusan teknik elektro, teknik mesin, dan teknik sipil Undip ada di Tembalang. Jadi Fakultas Teknik Undip ada di Tembalang.
·         Kebetulan yang bersifat Koheren: Sesuatu (pernyataan) dianggap benar apabila konsisten dan memiliki koherensi dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Teori koheren menggunakan logika deduktif, artinya metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal umum ke khusus. Contohnya, seluruh mahasiswa Undip harus mengikuti kegiatan Ospek. Luri adalah mahasiswa Undip, jadi harus mengikuti kegiatan Ospek.
kebenaran :
·         Kebenaran Karena KebetulanKebenaran yang didapat dari kebetulan dan tidak ditemukan secara ilmiah. Tidak dapat diandalkan karena kadang kita sering tertipu dengan kebetulan yang tidak bisa dibuktikan. Namun satu atau dua kebetulan bisa juga menjadi perantara kebenaran ilmiah, misalnya penemuan kristal Urease oleh Dr. J.S. Summers.
·         Kebenaran Karena Akal Sehat (Common Sense): Akal sehat adalah serangkaian konsep yang dipercayai dapat memecahkan masalah secara praktis. Kepercayaan bahwa hukuman fisik merupakan alat utama untuk pendidikan adalah termasuk kebenaran akal sehat ini. Penelitian psikologi kemudian membuktikan hal itu tidak benar.
·         Kebenaran Agama dan Wahyu: Kebenaran mutlak dan asasi dari Allah dan Rasulnya. Beberapa hal masih bisa dinalar dengan panca indra manusia, tapi sebagian hal lain tidak.
·         Kebenaran Intuitif: Kebenaran yang didapat dari proses luar sadar tanpa menggunakan penalaran dan proses berpikir. Kebenaran intuitif sukar dipercaya dan tidak bisa dibuktikan, hanya sering dimiliki oleh orang yang berpengalaman lama dan mendarah daging di suatu bidang. Contohnya adalah kasus patung Kouros dan museum Getty diatas.
·         Kebenaran Karena Trial dan Error: Kebenaran yang diperoleh karena mengulang-ulang pekerjaan, baik metode, teknik, materi dan paramater-parameter sampai akhirnya menemukan sesuatu. Memerlukan waktu lama dan biaya tinggi.
·         Kebenaran Spekulasi: Kebenaran karena adanya pertimbangan meskipun kurang dipikirkan secara matang. Dikerjakan dengan penuh resiko, relatif lebih cepat dan biaya lebih rendah daripada trial-error.
·         Kebenaran Karena Kewibawaan: Kebenaran yang diterima karena pengaruh kewibawaan seseorang. Seorang tersebut bisa ilmuwan, pakar atau ahli yang memiliki kompetensi dan otoritas dalam suatu bidang ilmu. Kadang kebenaran yang keluar darinya diterima begitu saja tanpa perlu diuji. Kebenaran ini bisa benar tapi juga bisa salah karena tanpa prosedur ilmiah.
Kebenaran filsafat
               Kebenaran yang diperoleh dengan cara merenungkan atau memikirkan sesuatu sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya, baik sesuatu itu ada atau mungkin ada. Kebenaran filsafat ini memiliki proses penemuan dan pengujian kebenaran yang unik dan dibagi dalam beberapa kelompok (madzab). Bagi yang tidak terbiasa (termasuk saya ;)) mungkin terminologi yang digunakan cukup membingungkan. Juga banyak yang oportunis alias menganut madzab dualisme kelompok, misal mengakui kebenaran realisme dan naturalisme sekaligus.
·         Realisme: Mempercayai sesuatu yang ada di dalam dirinya sendiri dan sesuatu yang pada hakekatnya tidak terpengaruh oleh seseorang.
·         Naturalisme: Sesuatu yang bersifat alami memiliki makna, yaitu bukti berlakunya hukum alam dan terjadi menurut kodratnya sendiri.
·         Positivisme: Menolak segala sesuatu yang di luar fakta, dan menerima sesuatu yang dapat ditangkap oleh pancaindra. Tolok ukurnya adalah nyata, bermanfaat, pasti, tepat dan memiliki keseimbangan logika.
·         Materialisme Dialektik: Orientasi berpikir adalah materi, karena materi merupakan satu-satunya hal yang nyata, yang terdalam dan berada diatas kekuatannya sendiri. Filosofi resmi dari ajaran komunisme.
·         Idealisme: Idealisme menjelaskan semua obyek dalam alam dan pengalaman sebagai pernyataan pikiran.
·         Pragmatisme: Hidup manusia adalah perjuangan hidup terus menerus, yang sarat dengan konsekuensi praktis. Orientasi berpikir adalah sifat praktis, karena praktis berhubungan erat dengan makna dan kebenaran.
Makna Kebenaran atau AL-HAQ secara etimologi Lafadz "Hak" memiliki beberapa arti yang berarti ketetapan dan kepastian. Kebenaran yang terkait oleh suatu norma yang telah di atur, hal yang bisa diukur atau distandarisasi. Sedangkan, kebetulan tidak bisa ukur atau distandarisasi karena suatu kebetulan merupakan suatu hal yang terjadi tanpa kita ketahui sebelumnya bahwa itu akan terjadinya. Bicara tentang kebenaran, kebenaran ada yang bersifat mutlak yang datangnya dari Allah SWT. Akan tetapi , untuk orang lain (non muslim) kebenaran dalam kondisi tertentu memang ada yang bersifat mutlak bukan dari tuhan. Artinya mereka menganggap kebenaran itu sebagai suatu hal yang memang ada seperti hukum alam. Hukum Allah yang ada di alam akan saya jelaskan di artikel berikutnya. Kebenaran yang ada diilmu pengetahuan sifatnya masih sementara sebelum ada atau ditemukan bukti baru. Artinya mereka-mereka yang belum yakin terhadap kebenaran yang datangnya dari Allah akan membuktikannya terlebih dahulu sebelum mereka benar-benar mempercayainya. https://lirikdunia.files.wordpress.com/2011/06/darwin.jpg     Sebagai contoh kebenaran yang terkait dengan kehidupan manusia tentang teori evolusi manusia yang menuai kontroversi yang berawal dari teori evolusi Darwin yang menjelaskan bahwa manusia awalnya menyerupai kera bahkan sama dengan kera. Namun, sebagai umat Islam tidak boleh percaya dengan teori tersebut karena jika kita pikir lebih lanjut bahwa di Al-Qur’an telah dijelaskan di Surat Al Hijr (Qs 15). Manusia diciptakan Allah Swt. dari lumpur hitam yang diberi bentuk dan diberi ruh. Bukannya berasal dari kera yang berevolusi.      “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” (Qs 15:28-29)  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMgA2_STFtKZ5pYmzZno1SbLt4D8KF88ZM3IdR2513zWGnQFRchs2PM23QhyphenhyphentdNbmdn3Gvl_VKiPensC1ickP2yl7Fz6sJSJyIrDxSboFPV5HI2AjGZ-unhniNYKCciwmvZCcvlAGxr2Qw/s1600/quran.jpg     Perkembangan berikutnya bisa dilihat di Surat An Nisaa’ (Qs 4). Dari diri nabi Adam lalu diciptakan isterinya, kemudian mereka berkembang biak sampai banyak. Dan sampai sekarang tidak berubah. Tidak ada evolusi genetika.      “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (Qs 4:1)      Dan terakhir kebenaran ilmiah mengenai penciptaan manusia di surah At-Tin 95:04 Allah berfirman “sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS. 95:04)     Sudah jelas dalam Al-Qur’an bahwa Allah menciptakan manusia sudah dalam bentuk yang sebaik-baiknya jadi manusia itu tidak sama dengan kera dan hewan yang lainnya. 

Daftar Pustaka :
http://alfaqih-dwi-fajriansyah.blogspot.co.id/2016/10/perbedaan-kebenaran-dan-kebetulan.html
http://insaan-ainul-yaqien.blogspot.co.id/2016/09/perbedaan-kebenaran-dan-kebetulan.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar